Senin, 03 Juni 2013

Pilketum MRC Nusantara 2013-2015

LANGIT mendung membuat suasana sedikit teduh. Semula, terik memanggang cuaca Jakarta. Keringat mengucur. Tapi, anak-anak muda dari berbagai kota di Indonesia tampak enjoy berkumpul. Serius tapi santai.
Setelah mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, puluhan anggota Minerva Riders Community (MRC) kembali duduk rapih di kursi kayu berwarna oranye. Kursi yang tersedia di Warung Tenda Ciganjur (WTC) Jakarta Selatan (Jaksel) menjadi saksi sejarah baru. Penetapan ketua umum komunitas pengguna sepeda motor Minerva.
Sejak berdiri tahun 2008 di Jakarta, komunitas ini menerapkan sistem pemilihan langsung dalam memilih ketua umum. Setiap anggota yang memiliki Nomor Registrasi Anggota (NRA) berhak dipilih dan memilih.
Dua ketua umum sebelumnya, yakni periode 2009-2011 dan 2011-2013, sukses memakai sistem tersebut. Bahkan, calon ketumnya lebih dari dua orang.
Kondisi tersebut berbanding terbalik untuk periode 2013-2015. Hanya ada satu calon ketum. Praktis ajang pemilihan ketum menjadi sebatas penetapan. Kehilangan greget.
Persiapan pilketum kali ini tak lebih dari dua bulan sejak panitia pelaksana (panpel) pilketum terbentuk. Bahkan, proses penjaringan bakal calon (balon) ketum tak lebih dari sebulan. Kali ini, balon ketum mesti diusulkan minimal oleh empat region yang ada di MRC. Maklum, kini ada 37 region, sedangkan pada pilketum 2011 masih 16 region.
Sepekan sebelum pemungutan suara, muncul dua kandidat ketum. Pertama, bro Andhika dari Region Surabaya dan kedua, bro Uday dari Region Sukabumi. Namun, jelang hari pemungutan suara, bro Uday mengundurkan diri karena pada Minggu, 26 Mei 2013, tidak bisa hadir karena ada pelatihan di kantor tempatnya bekerja.
Setelah melalui paparan dari bro Andhika dan tanya jawab dengan warga MRC yang hadir siang itu, penetapan Ketum 2013-2015 dilakukan dengan simbolis penyematan pin. Bro Andhika mengaku siap membawa MRC lebih transparan dan berkibar. “Saya siap menjaga nama baik MRC dan menjaga harmonisasi, komunikasi serta membantu uang duka bagi anggota yang meninggal saat touring sebesar Rp 1 juta,” kata dia.
Pelatihan Safety Riding
Puluhan anggota MRC yang hadir siang hingga petang itu, menutup acara Pilketum MRC 2013-2015 dengan foto bersama. Mereka berdatangan dari berbagai region seperti dari Jakarta, Depok, Bogor, Tangsel, Bandung, Sukabumi, Surabaya, Serang, Bali, dan Bekasi. Tak ketinggalan Panpel Pilketum yang terdiri atas saya, bro Iyan (MRC Depok), bro Rei (MRC Sukabumi), bro Tommy (MRC Region Jakarta), ikut berfoto bersama ketua umum.
Di sela itu semua, bro Tommy, ketua Region Jakarta berbincang dengan saya soal niat Region tersebut menggelar pelatihan safety riding. Mereka ingin membekali anggota Region Jakarta dengan keterampilan dan pemahaman safety riding yang benar. Tentu saja agar dalam keseharian dan menggelar kegiatan touring bisa lebih aman dan selamat.
“Kalau bisa kita ajak region lain juga untuk ikut pelatihan Pak Edo,” ujar bro Tommy.
Hal itu diamini oleh bro Dhaniey. Selaku tim service officer di Region Jakarta, ide menggelar pelatihan safety riding mutlak untuk diwujudkan. Bahkan, bro Andrew, salah satu anggota Region Jakarta, mengaku pentingnya penguasaan berkendara yang aman dan selamat.
Bagi saya, niat teman-teman MRC, khususnya Region Jakarta, merupakan langkah penting. Sebuah keinginan yang mesti direspons dengan hangat. Ide tersebut langsung saya timpali serius. Semoga bisa terwujud. (edo rusyanto)----------------------Copas " Edo Rusyanto's Traffic"


























Bravoooo MRC NUSANTARA